Postingan

2 jempol buat Halo Makassar

Sabtu, 7 April lalu saya berkesempatan hadir di gala premiere "Halo Makassar" Film terbaru Finisia Production setelah "Uang Panaik". Berkomenter di luar teknis, menurut saya pribadi film ini memiliki cerita simple, tanpa adanya sedikit pun alur yang di paksakan. Ketika Diat jatuh cinta dengan suara Anggu yang merupakan operator taxi. Suatu ide cerita yang baru, jatuh cinta dengan suara.  Diat dan Anggu sebagai wajah baru di layar lebar, berhasil memerankan perannya masing-masing. Diat sebagai komposer yang tak banyak bicara, stay cool dan penyayang. Menurut saya tatapan dari mata diat selalu memberikan feel yang lebih, tanpa perlu banyak berbicara matanya telah menjelaskan apa yang diat rasakan. Berbeda dengan anggu, berperan sebagai perempuan ceria dan ekspresif. Setiap gerak -geriknya mengundang senyum serta wajahnya  yang manis tidak membuat saya bosan melihatnya sebagai pemeran utama di film ini. Pemain pendukung yang di hadirkan cukup berperan sesuai po

Ada Apa Dengan PKM

Bulan mei memberikan kesan tersendiri untuk tahun ini. Tapi, bukan berarti bulan mei kemarin tidak berarti apa-apa, di luar dari deretan kejutan dan kiriman kue di hari bertambahnya usiaku, di luar dari mengejar target proposal yang tak kunjung acc serta adanya kewajiban yang telah menuntut untuk di selesaikan segera. Di hari kedua Pentas Komunitas Makassar aku hadir di antara ratusan pengunjung PKM. Setiba di Pantai Losari yang menjadi titik lokasi PKM jujur aku bingung, menempatkan posisiku hadir disini. Iya, dua komunitas yang aku ikuti turut berpartisipasi di event kreatif ini. Sudahlah, aku hadir sebagai anak muda Makassar saja. Itu terlintas di benakku~ Tapi, keinginan untuk segera membagi diri itu datang. Aku segera mengelilingi stand komunitas yang ikut serta. Sambil di iringi suara MC yang tak kalah hebohnya. Terdapat wajah-wajah yang tak asing disini, di luar dari teman komunitas lingkungan dan kampusku. Entah saya pernah bertemu di mana dan kapan dengan wajah-wajah itu, da

jangan cari aku

aku tak secantik seperti yang lainnya aku tak semanis seperti yang lainnya aku tak sepintar seperti yang lainnya aku tak sesexi seperti yang lainnya aku tak seindah seperti yang lainnya aku tak sekaya seperti yang lainnya aku tak sekece seperti yang lainnya aku tak segaul seperti yang lainnya aku tak seimut seperti yang lainnya

jangan beranjak !

untuk kamu yang ada disana kapan kita akan bertemu ? dimana kita akan bertemu ? pukul berapa kita akan bertemu ? kalimat itu, semacam salam pagi yang sering kuucapkan ketika ku terbangun di pagi hari. tapi, tunggu ! siapkah kamu ? jangan, terburu-buru. jangan. biarkan kita bermain dengan waktu dan perasaan. biarkan permainan itu mendewasakan kita. aku tetap disini, kamu tetap disana. jaga beranjak. ku mohon. hingga permainan itu berakhir. entah kata Game Over ataupun kata The Winner yang akan kita dapatkan.

Itu bukan aku

Ternyata tak butuh waktu yang lama ternyata tak butuh tenaga yang luar biasa akhirnya sudah di depan mata. itu bukan aku. Tak tau, apakah aku harus berbahagia ataupun sebaliknya. Akupun tak dapat meraba, secepat itukah kamu menentukan ?

Tatapanmu

Jika tatapan itu benar jika tatapan itu aku Kemas dan simpanlah dengan rapi biarlah tatapan dan diam kita beradu dengan harapan yang terbaik hingga kelak, bila waktunya tiba kita dapat berdiri tanpa jarak~ #

ADA

Ada posisi dimana aku ingin diam saja Ada keadaan yang membuat aku menatap sinis semuanya Ada suasana membuat aku untuk menghilang dan melupakan semuanya. Ada. Malam itu. *RayaPendidikan.